Burung Kacer ( Copsychus Saularis ) sedang mencari makan di hutan. (sumber: youtube)
Copsychus saularis atau Kacer adalah burung berkicau istimewa yang harganya stabil di pasaran. Nilai transaksi burung kacer yang berprestasi bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Namun untuk mencapai performa terbaik bukanlah hal yang mudah. Ada proses panjang yang harus dilalui agar bisa mengorbitkan si kacer agar bisa menjadi jawara.
Terutama burung kacer yang dibeli dari bahan muda hutan atau ombyokan. Tentu membutuhkan waktu lama, mulai dari penjinakan, pemasteran, mencari stelan lomba hingga rawatan harian.
selain membutuhkan waktu, kesabaran yang ekstra dan tentu saja biaya perawatan. maka itu wajar bila prestasi kacer dihargai sangat mahal. apa lagi burung kacer termasuk jenis burung lomba yang paling sulit dijinakkan.
Rata-rata untuk membangun kedekatan emosional antara burung kacer dan pemiliknya membutuhkan waktu yang lama.
Bahkan bisa mencapai dua hingga empat tahun sampai si kacer mampu tampil konsisten di arena lomba.
Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk mengadopsi burung kacer, terutama burung bahan muda hutan atau tangkapan hutan alangkah baiknya jika terlebih dahulu memahami sifat alami dari burng yang satu ini.
Liar dan Sulit Dijinakkan
Karakter burung Kacer yang paling dikenal adalah sifat liar dan sulit dijinakkan. berbeda dengan burung murai batu.
Dikalangan pencinta burung lomba ada anekdot “Kalau mau pelihara kacer bahan siapkan dulu paramek”.
Kata-kata itu sebetulnya sebagai ungkapan kawan-kawan penghobi saja betapa sulitnya menjinakkan kacer. Terutama kacer bahan muda hutan yang dibeli dari hasil tangkapan hutan.
Meski di kampung-kampung burung pengicau ini sering dijumpai bertengger disekitar rumah. Namun, karakter liarnya akan terasa ketika dipelihara di dalam sangkar.
bahkan banyak sahabat kicau pemula yang menyerah dan memilih bahan yang sudah jinak atau anakan dari penangkaran yang dipelihara sejak trotolan.
Jika ingin melatih kacer jinak hingga bisa di gantang memang membutuhkan kesabaran dan ke hati-hatian.
karater liarnya ini biasanya terlihat ketika didekati burung akan meloncat tik-tok dari jeruji satu ke sisi lainnya.
Pmandangan ini tentu sangat membosankan. Apa lagi jika ditongkrongi. sikacer kerja Cuma loncat tik-tok seperti bola 'pingpong'.
terkadang sambil menabrakkan kepala ke sela jeruji hingga terluka. Tapi ini adalah bagian dari seni menjinakkan kacer.
Bukan berarti karakter liarnya ini tidak bisa dikurangi. Namun disinilah butuh kesabaran yang tinggi. pada tahapan ini cobalah menjaga jarak yang aman bagi kacer.
Biasanya semakin tua usia bahan yang dibeli dari ombyokan akan semakin sulit dijinakkan. karena itu sebaiknya pilih yang muda hutan saja. ditandai dengan kerongkongan bagian dalam yang masih berwarna kuning pucat.
Namun akan jauh lebih baik lagi jika sobat kicau pemula yang ingin memelihara kacer, membeli gacoan dari penangkaran di daerah sobat kicau.
Selain lebih mudah proses penjinakannya, tidak membeli hasil tangkapan hutan lebih baik untuk mengurangi perburuan pembohong.
Dukunglah peternak kacer untuk meningkatkan upaya pelestarian, apa lagi saat ini sudah banyak peternak khusus kacer dengan indukan terseleksi untuk lomba.
Burung petarung
Kacer termasuk dalam jenis burung kicau yang memiliki tingkat emosi yang tinggi. Burung ini dikenal sebagai burung petarung terbaik.
Kacer yang sudah mapan akan mudah ngeflay
atau “Ngobra” saat bertemu burung pejantan lainnya. Bahkan hanya mendengar kicauan kacer jantan burung lainnya ini bisa tersulut emosi.
Tak hanya itu saja, di hutan kacer juga sering menyerang burung jenis lain yang lebih kecil ketika masuk ke wilayah kekuasaannya.
Tak heran kalau jenis burung ini sangat jarang ditemukan di dalam kandang aviary atau kandang koloni buatan.
Beberapa penghobi burung berkicau murai batu akan menghindari memelihara banyak kacer di rumahnya. Banyak kasus murai batu menjadi down mentalnya atau kalahan mental dengan kacer.
Coba saja diperhatikan jika sobat memelihara banyak burung dirumah, biasanya burung kacer akan lebih dominan dengan suara kicauan alamnya.
Burung Cerdas
Salah satu keistimewaan burung kacer ( Copsychus Saularius ) adalah tingkat kecerdasannya yang baik. Daya ingatnya sangat tinggi.
Karena kemampuan ini lah maka burung kacer mampu menirukan berbagai macam jenis suara burung hutan.
Burung kacer memiliki karekter suara kicauan yang kristal. Caranya membawakan lagu alamnya juga sangat bervariasi.
Saat pertarungan atau ngobra kacer akan menyusun lagu dengan sangat baik. Burung ini mampu memainkan nada kicaunya dari tinggi kerendah, rapat dan mendayu-dayu.
Kacer akan mengeluarkan kemampuan berkicau terbaiknya dengan mengkombinasikan berbagai suara burung. Dibarengi dengan gaya mendongak keatas memamerkan tubuh dan membuka ekornya.
Para penggemar kicau biasanya menyebut cara bertaring burung kacer dengan gaya ngobra. Seperti ular kobra, cara ini digunakan kader pejantan dewasa untuk menunjukkan dominasinya di antara burung pejantan lainnya.
Karena kecerdasannya burung kacer memiliki harga tinggi di pasaran. Kacer yang terbukti mampu merajai perlombaan bisa dihargai puluhan hingga ratusan juta. Jenis burung ini termasuk burung lomba berkicau termahal setelah murai batu.
Sifat Pendendam
Selain dikenal burung cerdas, burung kacer mampu merekam suara burung lainnya dalam memori ingatannya dalam jangka waktu yang lama.
Bukan hanya dalam menangkap suara kicau alam lainnya, kacer juga mempunyai sifat merekam kejadian yang sangat baik. Termasuk tindak kekerasan oleh si perawatnya.
Jika Anda terbiasa menerapkan pola perawatan yang konsisten, kacer akan sangat mudah beradaptasi.
Bahkan beberapa penghobi kacer sering mangajarkan kode tertentu kepada kacer kesayangannya. Semisal dengan siulan atau lambaian tangan. Hal ini lumrah dijumpai pada saat kontes berkicau burung.
Namun daya ingatnya yang tinggi ini juga bisa berdampak buruk antara buhungan si pemilik dengan kacer kesayangannya manakala memberi perlakuan kasar pada si kacer.
Bukan hanya perlakuannya saja, tapi juga kacer akan mengingat wajah seseorang dengan baik. banyak kejadian kacer dirawat hingga dua kali mabung tapi tidak mau jinak.
Namun setelah dijual dan berpindah tangan, kacer tersebut justru dengan cepat berubah anteng (jinak lalat). sebaliknya saat berjumpa dengan pemilik lamanya ia akan kembali terlihat gelisa dan meloncat ke jeruji seperti ping-pong.
Atau mingkin si kacer terlihat anteng dirumah sambil ngeriwik meski ada aktivitas lalu-lalang di bawannya. namun ketika si pemilik muncul si kacer kembali terlihat gelisah.
Jika kondisi ini terjadi, itu bertanda si kacer mengalami trauma dengan pemiliknya. bisa jadi itu diakibatkan dari perlakuan kasar yang mengakibatkan trauma.
Cobalah memperbaiki cara perawatan yang salah. jangan pernah memaksakan sesuatu hal terhadap kacer bahan.
Selama proses penjinakan lakukanlah dengan sabar, bangun kedekatan emosional yang membuat si kacer merasa aman Ketika melihat sahabat kicau.
Jangan pernah mematok berapa lama sobat harus bisa menjinakkannya, tapi bangun kedekatan dengan hewan peliharaan anda dengan hati.
rata-rata setiap kacer bahan yang dibeli dari hasil tangkapan hutan sudah memiliki mental bertarung saat bertemu lawan. namun karena perlakuan kasar selama proses perawatan bisa merusak mental si kacer. karena itu terkadang kita jumpai kacer lambat bisa tampil ngobra atau mau bertarung digantangan meski sudah mulai jinak.
lah disini dibutuhkan kesabaran, lakukanlah si kacer dengan baik, lembut dan penuh kesabaran. jangan merusak mental alaminya dengan memaksanya melawan musuh pada saat dia dalam kondisi mental tidak siap.
Jangan pedulikan berapa lama waktu sahabat bisa saling memahami dengan si kacer. Jadikan si kacer sebagai bagian dari keluarga Anda.
Dengan begitu penulis yakin, suatu saat ketika kacer mulai menemukan rasa nyaman dirumah dia akan menunjukkan performa terbaiknya pula.
Artikel ini dibuat dari berbagai referensi, pengalaman pribadi sebagai penikmat kicau burung dan juga hasil dari diskusi dengan beberapa senior pemain kacer yang akhirnya menginspirasi penulis untuk membuat tulisan ini. (*)