![]() |
| Burung Gereja (Foto: Screnshoot video Youtube) |
Untuk menghasilkan burung lomba yang mampu berprestasi selain mental, volume dan variasi lagu menjadi penilain penting selama berada di tiang tangan.
Oleh karena itu memaster burung lomba terutama jenis Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo dan lainnya dianggap sangat penting.
Banyak sobat kicaumania yang sering kecewa karena burung kerja dilapangan. namun tidak mengeluarkan isi masteran. Ada juga kasus isian keluar namun tidak terpantau oleh juri karena kalah oleh suara ribut penonton.
Mengingat pentingnya burung masteran untuk dijadikan guru vokal, beberapa jenis burung yang populer sebagai isian pun harganya cukup mahal. Contohnya saja seperti Cililin, Cucak Jenggot, Kapas Tembak, Jalak Rio-Rio dan lainnya.
Yang terbaru dan sedang populer saat ini adalah burung masteran cucak cungkok. Burung impor dari daratan Cina yang harganya dikisaran 2,5 juta rupiah.
Untuk memiliki variasi masteran burung mahal itu, kebanyakan sobat kicau menggunakan rekaman suara atau audio. Memang bisa tapi terkadang tidak maksimal.
Nah pada artikel ini, penulis ingin membahas tentang burung masteran yang harganya cukup murah dan ramah dikantong namun punya nilai wahhh
saat dibawakan di tiang besi oleh burung gacoan sobat.
Namun sebelum itu penulis ingin menyampaikan bahwa artikel ini mengambil referensi dari konten youtube Om Sanda, seorang master burung Murai Batu yang sudah dikenal di tingkat nasional.
Sobat kicau mungkin bisa menonton chanel youtubenya langsung. karena di sana Om Sanda banyak sekali membahas burung murai batu.
Dalam sebuah konten Om Sanda menyampaikan bahwa masteran untuk Murai Batu tidak harus selalu mahal. Ada beberapa jenis guru vokal yang ramah dikantong namun suaranya berkelas.
Pertama , Burung Gereja . Burung yang satu ini terbilang ramah dan banyak dijumpai disekitaran rumah di kota-kota padat penduduk.
Burung ini hidup bergerombol, dan biasanya aktif mencari makan sepanjang hari di lingkungan masyarakat dengan memunguti sisa-sisa makanan yang tercecer di jalan.
Kadang-kadang burung gereja juga banyak dijumpai aktif memakan biji-bijian dari tanaman yang tumbuh liar tanah kosong atau pekarangan rumah.
Populasinya juga masih cukup tinggi sampai saat ini. Beberapa toko burung dan mediasosial terkadang ada yang menawarkan anakan atau trotolan burung gereja beserta sarangnya.
Meski tergolong burung murahan tapi suara burung gereja bernilai tinggi di tiang gantangan. Beberapa burung murai batu jawara tingkat nasional punya lagu andalan suara burung gereja.
Suara burung gereja yang dimaksud disini tentu saja crecetanya atau suara yang dikeluarkan ketika burung gereja jantan bertarung atau menekan pejantan saingannya.
Suara Burung Gereja memiliki ciri khasnya. Besetan yang terdengar kasar dan tajam serta rapat meski tidak dibawakan dengan volume keras akan tetapi tetap terdengar dari balik keramaian.
Karena rata-rata cerecetan burung gereja jika dibawakan murai batu akan terdengar cukup panjang.
Apa lagi jika dibawakan berulang-ulang. Bisa membuat kepala juri berputar secara otomatis. Suara burung gereja juga bersifat menekan musuh.
Murai Batu Ohara milik Mr Prio adalah salah satu murai batu termahal yang mempunyai segudang prestasi. Dalam konten Youtube Mr Prio menyebut jika salah satu variasi lagu andalan MB Ohara adalah suara burung gereja tarung.
![]() |
| Burung Srindit (Foto: Tangkapan layar youtube) |
Kedua , Brung Srindit . Burung ini di pasar tradisional masih terbilang cukup murah. di Sumatera harga burung serindit di toko burung masih sekitaran 50 hingga 150 ribu. Tergantung kondisi burung itu sendiri.
Serindit bisa menjadi pilihan untuk masteran karena suaranya yang melengking keras dengan nada yang tinggi.
Suara burung serindit menurut Om Sanda memiliki sifat yang menekan, Jika dilagukan oleh Murai Batu saat lomba bisa membuat lawan merasa tertekan dan tentu saja frustasi.
Dengan karakter suaranya yang melengking dan keras isian lagu serindit yang dibawakan burung murai batu bisa mengundang juri untuk memberi nilai.
Ketiga , Suara Jangkrik . Guru vokal yang satu ini merasakan jenis masteran yang paling murah dan mudah didapat.
Bagi setiap penghobi burung lomba, jangkrik adalah menu yang tidak boleh kosong di rumah. Selain untuk Ekstra Fooding (EF) rawatan harian, rata-rata sobat penghobi burung menggunakan jangkrik sebagai menu setelan lomba.
Biasanya saat membeli jangkrik di toko burung, kita sering menjumpai beberapa ekor yang sudah tumbuh sayap atau masuk usia jangkrik dewasa.
Jangkrik dewasa ini bisa dipilah lalu ditempatkan di dalam wadah khusus disertai makanan yang cukup. Selanjutnya digantung atau ditaruh dekat murai dengan jarak aman untuk memaster burung.
Sebagai serangga malam, jangkrik akan aktif berbunyi pada malam hari. Masteran ini bisa ditempatkan dalam dua wadah berbeda sehingga bisa saling sahut-sahutan.
Om Sanda ternyata sering menggunakan jangkrik jantan sebagai masteran. Suara tembakan jangkrik juga bernilai tinggi dalam penilaian juri.
Suara jangkri jika dibawakan pada saat lomba pasti terdengar tembus. karena kenapa? Suara di tiang gantungan jika teman-teman amati akan terdengar suara dominan ngebas. sementara suara Jangkrik karakternya melengking dan keras.
Sebetulnya masih banyak masteran yang bisa dijadikan guru vokal untuk burung lomba dengan harga yang cukup murah dan terjangkau.
Namun pada artikel ini penulis hanya menampilkan tiga jenis saja yang cukup populer. Tapi harganya sangat ramah di kantong sobat kicau mania. Terutama yang baru mulai merawat burung lomba.
Jenis masteran ini juga bisa untuk menjadi bahan variasi lagu untuk burung lomba lain seperti Kacer, Kapas Tembak, Cucak Ijo dan lainnya.
Semoga bisa bermanfaat khususnya bagi sobat kicau pemula yang sedang mempersiapkan burung kesayangan di rumah. (*)

