![]() |
| Kacer Poci ( Copsychus saularis ) di hutan (foto:Youtube) |
BURUNG Kacer adalah salah satu burung berkicau terbaik yang popularitasnya terus meningkat dalam 20 tahun terakhir. Penggemarnya kian banyak dikalangan pecinta burung kicau.
Statusnya sebagai burung pengicau populer bersanding dengan Murai Batu. Burung ini dikenal karena kicauannya yang merdu dan kemampuanya dalam menirukan kicauan burung lain yang tak kalah baik dengan murai batu.
Dalam edisi kali ini penulis akan mencoba sedikit memaparkan tentang karakter si hitam putih ini. Menurut hemat kami perlu terlebih dahulu memahami karakter alaminya buat penggemar burung kicau yang ingin mengadopsinya di pasar burung.
Burung kacer ( Copsychus saularis ) punya banyak nama. Hampir setiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri nama lain dari burung yang identik dengan warna hitam putih ini ada banyak.
Di Kalimantan misalnya burung pengicau ini dikenal dengan nama Burung “Tinjaw” atau “Tinjau”. Di Jawa lebih dikenal dengan sebutan burung wedusan. Di Sumatera burung ini lebih dikenal dengan “Kucica. Sebagian ada yang menyebut “Srintil” atau Poci”.
Namun dikalangan penggemar burung lomba lebih dikenal dengan sebutan kacer. Perbedaan jenis burung ini biasanya hanya menyebutkan asal daerahnya. Seperti Kacer Sumatera, Kacer Kalimantan dan lainnya.
Sebetulnya burung kacer tidak hanya ada di Indonesia. Burung ini juga banyak ditemukan di negara-negara Asia Selatan dan hampir semua negara di Asia Tenggara.
Selain indonesia, burung kacer juga banyak tersebar di negara Thailand, Vietnam, Malaysia dan nega-negara lainnya di Asia Tenggara hingga India.
Bahkan di hutan-hutan Kepulauan Madagaskar juga dapat ditemukan burung kacer. Di Luar Indonesia burung ini lebih populer dengan nama kucica atau Magpie Robin.
Ciri-ciri Fisik Burung Kacer
Burung kacer memiliki ciri khas bulu berwarna hitam tegas dan putih. Burung ini sangat mudah dikenal dari jenis burung lainnya.
Dibangian punggunya terdapat warna hitam yang tegas, mulai dari kepala, punggung, sayap hingga ekor.
Namun tidak semua bagian sayap berwarna hitam. Kacer memiliki ciri khas bulu strip putih dibagian sayapnya. Bulu dibagian dada berwarna putih.
Bulu bagian leher hingga pangkal paruhnya berwarna hitam. Pada bagian ini biasanya warna hitam bulunya akan terlihat mengkilat. Terutama ketika diterpa cahaya. Ada yang berwarna hitam metalik, ada juga yang memiliki warna hitam kebiruan.
Pada burung kacer dengan jenis kelamin betina, warna bulu hitam di bagian dada akan terlihat berwana ke abu-abuan. Ada juga kacer betina yang memiliki warna bulu hitam namun lebih kusam atau hitam kecoklatan.
Bulu ekornya memiliki panjang berkisar 7cm hingga 12cm. panjang bulu ekor tergantung daerah dan lingkungan hutan tempat tinggalnya.
Bulu ekor bagian atas berwarna hitam dengan selongsong bulu yang lebih tebal. Umumnya bulu ekor yang berwarna hitam berisi enam helai.
Pada ekor bagian dalam atau bagian bawah berwarna putih berjumlah 6 atau 8 helai. Kacer terbakar akan membentangkan ekornya ketika merasa terganggu dengan kehadiran Kacer jantan lainnya.
Walaupun hanya mendengar suara kacer jantan lainnya burung ini akan langsung menunjukkan sifat petarungnya.
Cara mengembangkan ekor atau ngobra sambil berkicau juga akan menampilkan kacer jantan pada masa birahi untuk memikat kacer betina disekitarnya.
Ciri fisik lainnya adalah burung kacer yang memiliki warna kaki hitam. Pada bagian kuku, jari kaki, hingga lutut akan terlihat hitam pekat.
Kacer memiliki sosoran mata yang tajam, bentuk kepala yang cepak. Pada bagian paruh terlihat panjang, tebal dan kokoh. Paruhnya juga berwarna hitam tandung dan akan semakin gelap di bagian ujung paruhnya.
Kombinasi warna tegas dan jiwa petarung yang tinggi ini membuat para pecinta burung mudah jatuh hati. Ditambah lagi variasi berkicaunya dan aksiyang atraktif membuatnya tetap populer sampai saat ini sebagai burung mahal di Indonesia.
Sebaran Kacer di Indonesia

Kacer Big Boss, Kacer jawara asal medan. (youtube/tim 76 Harimau Sumatera)
Kacer Sumatera atau kacer poci masih menjadi primadona dan paling banyak diburu. Terutama untuk dijadikan sebagai burung lomba. Kacer Sumatera memiliki postur tubuh yang lebih ideal.
Mental pertarungannya tinggi dan ngotot ketika dilombakan. Selain itu kacer sumatera dikenal lebih tenang pada saat dilombakan.
Sedikit berbeda dengan kacer poci (dada putih) asal Kalimantan yang sering kali lost control hingga terkesan mengejar musuh pada saat digantangan.
Di Pulau Sumatera sendiri burung kacer tersebar di hampir seluruh provinsi. Yaitu Aceh,Lampung,Bengkulu,Sumatera Barat,Palembang,Jambi,Medan,Riau dan beberapa pulau kecil di sekitar pulau seperti Nias.
Setiap daerah biasanya memiliki ciri khas. Namun beberapa daerah memiliki kacer yang cukup familiar di kalangan penggemar kacer. Seperti kacer Medan, Jambi, Riau, Kacer Pasaman, Kacer Pulau Tello, Nias, Sikabaluan dan Aceh.
Ciri umum Kacer dari Pulau Sumatera adalah memiliki tubuh kecil dan lebih ideal dengan ekor yang lebih pendek.
Ciri lain Kacer dari pulau sumatera ada pada bulu hitam di bagian dada hingga tenggorokan. Pada bagian ini akan memancarkan warna hitam kebiruan. Warnanya akan terlihat jelas ketika burung kacer terkena sinar matahari secara langsung.
Warna tegas ini banyak ditemukan pada kacer dari daerah Medan, Aceh, bengkulu atau wilayah bukit barisan. sementara kacer di wilayah pesisir timur seperti Jambi dan Riau warna hitam kebiruannya tidak terlalu menonjol.
Namun dibebera daerah di Pulau Sumatera, ada juga kacer yang memiliki ciri fisik yang lebih besar dan panjang. Kacer Besar Bisanya berasal dari daerah kepulauan mentawai (sikabaluan).
![]() |
| Kacer Wulung (dada hitam) dari pulau Jawa. (Foto.Youtube) |
Kacer Wulung adalah sebutan lain untuk burung wedusan. Kacer ini umumnya berasa dari pulau Jawa dan Bali.
Kacer Wulung memiliki mental pertarungan yang sangat baik. Kacer ini sangat mudah dikenal dari warna bulunya yang serba hitam.
Bagian dada akan terlihat semakin tegas dengan warna hitam metalik saat terkena sinar matahari. Warna ekornya juga berwarna hitam.
Warna putihnya hanya terlihat pada strip bagian sayap. Seperti halnya kacer poci strip putih pada kacer dada hitam terlihat pada bulu di bagian bahu hingga ujung sayapnya.
Selain bulu bagian dada yang berwarna hitam, ciri fisik kacer wulung umumnya lebih besar. Ekornya lebih panjang dari kacer poci.
Namun, kacer wulung saat ini semakin sulit dijumpai. Bahkan di hutan-hutan Pulau Jawa dan Bali kacer ini sudah sangat langka.
Termasuk di gantikan burung lomba. Sangat jarang pemain kacer mania melombakan kacer wulung. Jika sobat berkicau memiliki koleksi kacer wulung, akan sangat baik jika dibudidayakan agar mencegah punahnya kacer yang satu ini.

Kacer Borneo atau Kalimantan jenis dada hitam. (foto.youtube)
Kacer Kalimantan
Kacer Borneo adalah sebutan bagi burung Srintil yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti halnya kacer sumatera, kacer kalimantan tersebar dihampir seluruh pulau kalimantan. Yakni di Kalimatan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara hingga perbatasan Brunai dan Malaysia.
Sama dengan Kacer Poci, kacer Borneo memiliki bulu bagian dada yang berwarna putih. Namun di Kalimatan Timur juga ditemukan jenis kacer dada hitam (wulung).
Kacer kalimantan memiliki ciri fisik yang umumnya lebih besar dan postur tubuh yang lebih panjang. Kacer poci dari pulau Kalimantan ini juga dikenal memiliki sifat figter yang tinggi.
Sebagian penggemar kacer percaya bahwa kacer Kalimantan memiliki mental pertarungan lebih tinggi dari kacer poci asal Sumatera.
Bahkan terkadang kacer Kalimantan lebih sulit mengontrol emosi dan akan langsung berusaha menyerang kacer lawannya.
Oleh karena itu, jika diarena lomba pemilik kacer harus benar-benar memahami stelan yang pas agar kacer Bornelo bisa tampil dengan emosi stabil.
Sebetulnya di Kalimantan masih ada jenis kacer lainnya yakni kacer blorok. Dari berbagai referensi yang kami dapatkan, kacer blorok ini adalah variasi baru dari hasil persilangan alami antara kacer dada hitam dan kacer dada putih yang ada di Kalimantan.
Namun sejauh ini, sangat jarang dijumpai di arena lomba. padahal kacer ini juga memiliki kemampuan berkicau dan mental bertarung yang tinggi seperti saudaranya yang lain. (*)

